Korban Tewas Jadi 16 Orang
GIGLIO– Tim penyelamat kemarin menemukan satu jenazah perempuan di lambung kapal Costa Concordia yang kandas. Penemuan ini menambah jumlah korban tewas sebanyak 16 orang. Sehari sebelumnya, dua jasad wanita ditemukan di ruang kafe internet, setelah pasukan katak Angkatan Laut Italia berhasil membuka lebih banyak akses di dalam kapal dengan cara meledakkan dinding- dinding Costa Concordia.
”Tiga jasad perempuan telah ditemukan dalam dua hari terakhir,”ujar Franco Gabrielli, pemimpin operasi pen-carian dan penyelamatan di Pulau Giglio,dikutip AFP.”Kitabelum mengetahui kewarganegaraannya,” imbuhnya. Menurut Gabrielli, DNA dua jenazah itu bakal dibandingkan dengan keluarga korban yang mengaku kehilangan sanak saudara di Costa Concordia. Banyak keluarga korban yang menunggu dengan cemas karena lamanya proses pencarian jenazah.
Sebanyak 17 orang masih dilaporkan hilang. ”Pencarian korban di dalam kapal yang berbobot 114.500 ton itu akan tetap dilanjutkan hingga semua bagian kapal telah diperiksa,”kata Gabrielli. Sementara itu, operasi pengosongan tangki bahan bakar kapal dilaksanakan seiring operasi pencarian korban. ”Kita telah mengizinkan dimulainya pemompaan tangki bahan bakar,”kata Gabrielli.
Operasi pemompaan bahan bakar 2.380 ton dilaksanakan perusahaan Belanda, Smit Salvage.Bart Huizing dari Smit Salvage mengatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan operasi pemompaan. ”Kita siap memulai pekerjaan. Jika memungkinkan besok,” katanya kemarin,dikutip AFP. Sebelumnya perusahaan pengelola Costa Concordia mengumumkan bahwa 17 tangki penyimpanan bahan bakar masih utuh.
Smit Salvage berharap dapat secepatnya menyedot bahan bakar ke kapal penampung. Pengosongan yang disebut operasi hot tapping itu ialah memompa bahan bakar ke satu kapal di dekat Costa Concordia, dan mengganti isi tangkinya dengan air sehingga tidak memengaruhi keseimbangan kapal.Pakar lingkungan menyatakan tangki bahan bakar harus segera dikosongkan untuk menghindari bencana di cagar alam laut terbesar di Eropa tersebut.
Proses mengosongkan bahan bakar diperkirakan memakan waktu dua hingga empat pekan, bergantung kondisi cuaca. Hal senada pernyataan penjaga pantai yang menyebutkan proses itu selama 28 hari. Menurut Gabrielli, laut di sekitar tempat tenggelamnya kapal telah terkontaminasi dari substansi racun dari kapal. Meski demikian,hasil penelitian yang dilakukan badan lingkungan terhadap air laut di dekat kapal menunjukkan tidak ada polusi hidrokarbon.
Tim penyelamat yang berada dalam kapal juga berusaha membersihkan sampah-sampah di dalam kapal. ”Produk makanan yang membusuk, kerusakan furnitur dan air yang terus mempersulit pembersihan kapal.Namun, kapal dalam kondisi stabil sehingga tidak perlu lagi intervensi dari luar.Tidak ada massalah,”kata Gabrielli. Sementara itu, tersangka kasus tenggelamnya kapal pesiar itu tidak hanya kapten kapal Francesco Schettino.
”Ada pihak ketiga yang berkontribusi atas terjadinya tragedi itu,” tegas pengacara Schettino, Bruno Leporatti dikutip Reuters. Menurut transkrip pernyataan Schettino kepada jaksa yang bocor ke media Italia, kapten menyatakan segera setelah kapal menabrak karang dia mengirimkan dua petugasnya ke ruang mesin untuk memeriksa kondisi kapal.
Setelah kapten menyadari skala kerusakan, dia menghubungi Direktur Operasional Costa Cruises Roberto Ferrarini ”Saya katakan padanya, ‘saya membawa diri saya dalam kekacauan, terjadi tabrakan dengan karang. Saya katakan padamu sejujurnya, kami melintas di Giglio dan itulah akibatnya’,” kata Schettino. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/463437/
”Tiga jasad perempuan telah ditemukan dalam dua hari terakhir,”ujar Franco Gabrielli, pemimpin operasi pen-carian dan penyelamatan di Pulau Giglio,dikutip AFP.”Kitabelum mengetahui kewarganegaraannya,” imbuhnya. Menurut Gabrielli, DNA dua jenazah itu bakal dibandingkan dengan keluarga korban yang mengaku kehilangan sanak saudara di Costa Concordia. Banyak keluarga korban yang menunggu dengan cemas karena lamanya proses pencarian jenazah.
Sebanyak 17 orang masih dilaporkan hilang. ”Pencarian korban di dalam kapal yang berbobot 114.500 ton itu akan tetap dilanjutkan hingga semua bagian kapal telah diperiksa,”kata Gabrielli. Sementara itu, operasi pengosongan tangki bahan bakar kapal dilaksanakan seiring operasi pencarian korban. ”Kita telah mengizinkan dimulainya pemompaan tangki bahan bakar,”kata Gabrielli.
Operasi pemompaan bahan bakar 2.380 ton dilaksanakan perusahaan Belanda, Smit Salvage.Bart Huizing dari Smit Salvage mengatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan operasi pemompaan. ”Kita siap memulai pekerjaan. Jika memungkinkan besok,” katanya kemarin,dikutip AFP. Sebelumnya perusahaan pengelola Costa Concordia mengumumkan bahwa 17 tangki penyimpanan bahan bakar masih utuh.
Smit Salvage berharap dapat secepatnya menyedot bahan bakar ke kapal penampung. Pengosongan yang disebut operasi hot tapping itu ialah memompa bahan bakar ke satu kapal di dekat Costa Concordia, dan mengganti isi tangkinya dengan air sehingga tidak memengaruhi keseimbangan kapal.Pakar lingkungan menyatakan tangki bahan bakar harus segera dikosongkan untuk menghindari bencana di cagar alam laut terbesar di Eropa tersebut.
Proses mengosongkan bahan bakar diperkirakan memakan waktu dua hingga empat pekan, bergantung kondisi cuaca. Hal senada pernyataan penjaga pantai yang menyebutkan proses itu selama 28 hari. Menurut Gabrielli, laut di sekitar tempat tenggelamnya kapal telah terkontaminasi dari substansi racun dari kapal. Meski demikian,hasil penelitian yang dilakukan badan lingkungan terhadap air laut di dekat kapal menunjukkan tidak ada polusi hidrokarbon.
Tim penyelamat yang berada dalam kapal juga berusaha membersihkan sampah-sampah di dalam kapal. ”Produk makanan yang membusuk, kerusakan furnitur dan air yang terus mempersulit pembersihan kapal.Namun, kapal dalam kondisi stabil sehingga tidak perlu lagi intervensi dari luar.Tidak ada massalah,”kata Gabrielli. Sementara itu, tersangka kasus tenggelamnya kapal pesiar itu tidak hanya kapten kapal Francesco Schettino.
”Ada pihak ketiga yang berkontribusi atas terjadinya tragedi itu,” tegas pengacara Schettino, Bruno Leporatti dikutip Reuters. Menurut transkrip pernyataan Schettino kepada jaksa yang bocor ke media Italia, kapten menyatakan segera setelah kapal menabrak karang dia mengirimkan dua petugasnya ke ruang mesin untuk memeriksa kondisi kapal.
Setelah kapten menyadari skala kerusakan, dia menghubungi Direktur Operasional Costa Cruises Roberto Ferrarini ”Saya katakan padanya, ‘saya membawa diri saya dalam kekacauan, terjadi tabrakan dengan karang. Saya katakan padamu sejujurnya, kami melintas di Giglio dan itulah akibatnya’,” kata Schettino. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/463437/
Komentar