Yue Yue Selamat

BEIJING – Balita berusia dua tahun, Yue Yue, yang menjadi korban tabrak lari, kemarin dinyatakan selamat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Yue Yue dibiarkan oleh warga yang berlalu lalang meski mengalami pendarahan yang cukup parah. Seperti dilaporkan China Daily, Yue berada di unit perawatan khusus. Media pemerintah itu melaporkan bahwa Yue telah mampu bernafas dengan bantuan alat. Tekanan darah dan denyut nadinya pun telah stabil.

Shanghai Daily News melaporkan Yue dalam kondisi koma di sebuah rumah sakit militer di Guangzhou. Kedua orang tuanya pun menjaga putri kesayangannya. Para doktor menyatakan syaraf otak yang mengatur gerak reflek pada Yue mengalami kerusakan dan pupil matanya juga tidak mampu bereaksi ketika melihat cahaya.

Kamera CCTV menunjukkan Yue ditabrak oleh sebuah mobil berwarna putih pada Kamis (13/10) di Foshan, Provinsi Guandong. Kemudian, bocah itu ditabrak kembali oleh mobil lainnya. Anehnya, Yue justru dibiarkan oleh 20 orang yang berlalu lalang selama tujuh menit lamanya. Hingga, ada seorang perempuan baik hati yang memberikan pertolongan.

Tayangan itu beredar ke seluruh penjuru China. Sebagian besar warga juga mengaku heran kenapa tidak ada seorang pun yang menolak bocah yang terluka parah. Itu menjadi tragedi kemanusiaan yang menusuk hati para penduduk China.

Adalah Chen Xianmei, seorang pemungut sampah, yang menolong Yue Yue. Pemerintah langsung memberikan bantuan 25.000 yuan atau senilai USD3.800 kepada Chen sebagai balas budi. “Saya tidak berpikir apapun saat menolong Yue,” kata Chen. “Saya hanya ingin menyelamatkan bocah itu.”

Chen mengaku tidak akan menerima hadiah itu. Perempuan baik hati itu berpikir sebagian besar orang berpikir bahwa dirinya mencari popularitas ketika menolak hadiah itu. “Saya berencana mendonasikan uang itu untuk membantu biaya perawatan Yue,” katanya.

Sementara ibunya Yue mengaku tidak mengerti sikap orang yang berlalu lalang di jalanan. Tapi, dia tetap berpikir positif. “Apa yang dilakukan Chen merepresentasi sifat manusia yang paling baik. Dia orang paling baik di antara kita,” pujinya kepada Chen dikutip CNN.

Sementara, dua pengemudi yang menabrak Yue pun telah identifikasi. Mereka telah menyatakan permintaan maaf kepada publik. Anehnya, mereka mengaku tidak menolak bocah itu di jalanan.

Laporan berbeda justru ditampilkan The Shanghaiist. Harian itu menyatakan kalau Yue telah meninggalkan. Media itu belum memberikan laporan terbaru. Dilaporkan bahwa supir pertama yang menabrak Yue habis putus cinta dengan pacarnya. Saat menabrak Yue, supir itu sedang menelpon.

Sejak video Yue disebar melalui internet, banyak pihak menyalahkan orang yang berlalu lalang di jalan itu. Ternyata, warga China pernah mengalami pengalaman peristiwa buruk. Pada 2006, seorang pria yang menolak seorang nenek tua ke sebuah rumah sakit justru dituduh telah melukai orang yang ditolongnya. Pria itu diajukan ke pengadilan oleh keluarga di nenek dan dipajak membayar biaya media yang cukup besar. Akibat pengalaman itu, sebagian warga China pun berpikir ulang ketika akan menolong orang.

Seorang perempuan yang berjalan ke pasar bersama anaknya berusia lima tahun, mengaku ketakutan ketika melihat darah berceceran di jalanan. Perempuan itu percaya bahwa Yue terluka akibat bermain dan tidak mengetahui kalau ditabrak mobil.

Kemudian, seorang penjaga toko yang terlihat di video dan tidak memberikan pertolongan juga disalahkan oleh para pelanggannya akibat insiden itu. Dalam video, pelayan itu terlihat berjalan di sekitar tokonya dan melihat Yue. Namun, penjaga toko itu mengaku tidak melihat bocah itu. “Saya bersumpah dengan demi Tuhan, jika saya melihat bocah itu, saya akan mati di depan muka Anda,” katanya.

Seorang pengendara sepeda motor justru menghindari Yue yang sedang terluka. Dia mengaku terlalu gelap saat itu. Dia juga yakin bahwa suara tangisan itu bukan dari arah jalan, tetapi dari arah toko.

Video Yue ditonton jutaan orang di China. Video itu diunggah di media sosial Youku dan diakses jutaan kali. Di situs media sosial Sina Weibo, 4,5 juta status penggunanya membahas insiden Yue. Mereka membuat kampanye online, “stop apatis”. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford