Demonstran Kecam China

HANOI – Ratusan warga Vietnam kemarin menggelar demonstrasi di luar Gedung Kedutaan Besar China di Hanoi pada pekan ketiga.

Demonstrasi itu digelar di tengah meningkatnya ketegangan maritim dengan Beijing. Kelompok pengunjuk rasa menyanyikan lagu patriotik dan mengecam China.Mereka membawa spanduk bertuliskan, ”China hentikan pelanggaran teritorial perairan Vietnam”. Demonstrasi itu sebagai bentuk dukungan atas klaim kedaulatan Vietnam atas kepulauan Paracel dan Spratly di Laut China Selatan.

”Laut Timur bukan hanya sekumpulan desa milik China. Saya datang ke sini untuk menunjukkan patriotisme,” kata salah satu demonstran yang enggan menyebutkan nama,dikutip dari AFP.Laut Timur merupakan sebutan Laut China Selatan bagi warga Vietnam.

Demonstran lainnya,Le Mai Dau menyarankan Pemerintah Vietnam tidak lemah melawan China. ”Kita jangan terlalu lembut ketika China datang,” ujar mantan pejabat Kementerian Transportasi Vietnam Le Mai Dau saat demonstrasi. Sebagian demonstran menyatakan siap berjuang bagi negaranya.

”Kita telah membela negara kita dalam jumlah yang banyak sekali selama bertahun- tahun. Kita melawan Mongol,melawan Dinasti Qing, melawan Prancis, melawan Amerika, dan melawan China. Jika siapa pun mencoba menginvasi kita, kita akan siap berjuang untuk tanah air kita,” ujar salah satu demonstran Dang Bich Phuong kepada Reuters.

Demonstrasi bukan hal yang umum di Vietnam. Demonstrasi yang berkaitan dengan politik bakal berujung pada penangkapan. Tapi, unjuk rasa anti-China justru makin marak karena pemerintah menganggap itu sebagai bentuk nasionalisme. Polisi justru menilai demonstrasi kemarin merupakan wujud patriotisme.

Tapi,polisi juga menyatakan bahwa unjuk rasa itu dapat memperumit situasi dan memengaruhi hubungan diplomatik kedua negara. Vietnam dan China kerap bersitegang mengenai Kepulauan Paracel dan Spratly. Ketegangan makin merunding dalam beberapa pekan terakhir, ketika Vietnam menggelar latihan militer.

Itu dilakukan setelah kapal-kapal China dituduh merusak kabel survei eksplorasi minyak.Kemudian, China pun menggelar latihan militer di dekat perairan yang disengketakan. Amerika Serikat (AS) dan Vietnam pada Jumat (17/6) menyerukan kebebasan navigasi dan menolak unjuk kekuatan di laut.

Setelah berunding di Washington, bekas musuh bebuyutan itu menyatakan perlunya pemeliharaan perdamaian, stabilitas,keselamatan,dan kebebasan bernavigasi di Laut China Selatan sebagai kepentingan bersama komunitas internasional. Hasil pertemuan itu juga menghasilkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan hubungan dan mendiskusikan keamanan maritim di Laut China Selatan.

China tidak hanya menghadapi Vietnam semata dalam perebutan wilayah di Laut China Selatan. Negara komunis itu juga menghadapi Malaysia, Brunei, dan Filipina dalam konflik perbatasan maritim di Laut China Selatan. Sementara itu, Filipina tengah bersiap-siap mengirim kapal-kapal perangnya ke wilayah sengketa.

Seperti Vietnam, Filipina menuduh China semakin agresif di Laut China Selatan. Panglima militer Filipina Jenderal Eduardo Oban tetap optimistis sengketa wilayah laut bisa diselesaikan secara damai dan konfrontasi bersenjata bisa dihindari. ”Kami berharap tidak akan pernah terjadi konfrontasi bersenjata,” kata Oban.

Harapan itu diungkapkan saat melepas kapal perang Rajah Humabon menuju perairan yang menjadi sengketa antara China, Taiwan, Filipina,Vietnam, Brunei, dan Malaysia. ”Saya yakin apa pun konflik yang mungkin timbul bisa diselesaikan secara damai dan melalui jalur diplomatik. Meskipun saat ini kita juga harus menegakkan hukum maritim di dalam 200 mil zona laut kita,” imbuhnya.

Semua pihak menyatakan keinginan jalan keluar damai dan China menegaskan mereka tidak akan menggunakan kekuatan militer.Tetapi tetap terjadi peningkatan konflik dan ada kekhawatiran terjadi bentrokan senjata. ● andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/407015/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia