Jenderal Itu Disergap di Kebun

JENDERAL Ratko Mladic bagai belut dalam kehidupannya dengan status buronan. Itu dijalani selama 16 tahun untuk menghindari kejaran hukum. Namun hal itu tidak bakal terjadi jika dia tidak mendapatkan bantuan dari pihak dalam dan di luar Serbia.


Sebenarnya pada bulan lalu istrinya, Bosiljka, diadili di Beograd dengan dakwaan memiliki senjata api secara ilegal. Saat diadili,Bosiljka mengaku yakin bahwa suaminya sudah meninggal. Di depan pengadilan, dia menuturkan, senapan otomatis dan beberapa senjata genggam yang ditemukan di rumah yang dia tinggali sewaktu polisi melakukan penggeledahan pada 2008 adalah milik suaminya.

Stasiun radio Serbia B29 menyebutkan kepolisian Serbia akhirnya menemukan Jenderal Mladic di Desa Lazarevo, dekat Zrenjanin,di Serbia utara. Mereka mendapati dia berkeliaran dengan nama Milorad Kamadic. Jenderal Mladic dikenai dakwaan kejahatan perang pada 1995, tapi hidup bebas secara terbuka di Serbia sampai Slobodan Milosevic digulingkan dari kekuasaan pada akhir 2000.

Mladic tetap menjadi anggota resmi militer Serbia Bosnia sampai tahun 2002 dan menarik uang pensiunan militer dari Beograd sampai akhir tahun 2005. Dia dilaporkan mengunjungi berbagai kawasan di Bosnia secara berkala untuk merayakan hari ulang tahunnya bersama para kolega di masa perang dan pergi berburu di hutan-hutan terpencil.

Pada 2009,muncul rekaman video yang tampaknya menunjukkan Jenderal Mladic bersama dua wanita dengan pemandangan musim dingin. Orang yang ada di dalam video itu,yang disebut sebagai jenderal buronan tersebut,memaparkan dia sedang bersama istrinya dan menantunya. Film yang ditayangkan di TV Federasi Bosnia itu diyakini diambil pada 2008.

Pada 2002,BBCmelaporkan ada seorang wanita mengatakan melihat Jenderal Mladic secara reguler mondar-mandir di satu taman berdekatan sambil membawa anjingnya. Sebagian orang yakin, tidak hanya jaringan militer Serbia dan para pejabat keamanan yang membuat Mladic bisa bebas berkeliaran,melainkan keengganan masyarakat internasional, setidaknya pada tahun- tahun pertama.

Dukungan militer itu yang membuat Mladic merasa di atas angin. Aparat berwenang Serbia menuturkan, penangkapan Mladic itu bukan sesuatu yang sudah direncanakan. Mereka mengaku hanya melakukan penggeledahan rutin ketika tiba di Desa Lazarevo. Di desa itu,seorang kerabat Mladic memiliki rumah dari bata kuning. Ketika tersangka pembantaian massal itu hendak berjalan- jalan di kebun, polisi langsung menyergapnya.

Operasi itu melibatkan 20 petugas dari tim khusus.Pada saat yang sama, mereka juga menggeledah tiga rumah di desa itu. Para petugas menegaskan, mereka tidak tahu bahwa Mladic ada di desa tersebut. Tapi,ada laporan bahwa rumah itu sudah diawasi selama dua pekan terakhir.

Carld Bildt, mantan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Bosnia setelah perang, mengatakan bahwa para anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menghindari tindakan yang bisa mengancam perdamaian pascaperang yang masih rapuh.“Saya kira,ada semacam keengganan kolektif di kalangan para komandan militer NATO dan mereka itu bukan hanya komando Amerika,tetapi juga komando Inggris,” katanya.

“Alasannya adalah karena mereka takut, kalau mereka bertindak terhadap Ratko Mladic, akan ada gangguan politik besar atau gangguan lain.” Namun begitu waktu berlalu, Barat menjadi semakin keras tekadnya untuk memenjarakan Jenderal Mladic. Mereka meningkatkan tekanan terhadap Serbia.Serbia memiliki motif ekonomi dan politik untuk menangkap Mladic.

Sementara Pengadilan Kejahatan Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) di Den Haag mengatakan pihaknya yakin Jenderal Mladic bersembunyi di Serbia selama bertahun- tahun “dalam jangkauan” pihak berwenang Beograd. Berdasarkan perhitungan ini dan analisis badan-badan intelijen Barat, Uni Eropa kemudian berulang kali memperingatkan Serbia bahwa kegagalannya untuk menyerahkan Jenderal Mladic bisa membuyarkan harapannya untuk masuk menjadi anggota ke blok itu.

Serbia dituduh memerintahkan kepolisian melakukan serangkaian serbuan untuk memuaskan jaksa utama di Den Haag, Serge Brammertz, bertepatan dengan kunjungan regulernya. Satu apartemen milik putra Mladic bahkan diserbu berkali-kali. Pada bulan Mei 2006, UE membekukan perundingan dengan Serbia mengenai Persetujuan Stabilisasi dan Asosiasi yang menjadi langkah awal menuju keanggotaan UE.Para politisi Serbia selalu membantah bahwa Jenderal Mladic berada di daerah mereka.

Selama bertahun-tahun Pemerintah Serbia dituduh enggan pula menangkap mantan pemimpin politik Serbia-Bosnia Radovan Karadzic. Dia akhirnya ditangkap dan diserahkan ke Mahkamah Den Haag pada bulan Juli 2008. Rasim Ljajic, menteri Serbia untuk kerja sama dengan pengadilan Den Haag, mengatakan para pejabat keamanan sudah sempat berjumpa dengan Karadzic yang menyamar habis-habisan ketika mereka mencoba melacak Jenderal Mladic.

Mladic didakwa memerintahkan pembunuhan sekitar 8.000 pria muslim Bosnia di Srebrenica. Perubahan pemerintahan belum lama ini membawa perubahan sikap secara mendadak. Dalam pemilihan parlemen, Partai Demokratis pro-Eropa yang dipimpin Presiden Boris Tadic tampil cukup bagus untuk membangun koalisi pro-Eropa.Dalam beberapa pekan saja setelah perdana menteri yang baru,Mirko Cvetkovic, memegang kekuasaan, Karadzic ditahan.

Sementara itu, Ratko Mladic telah dihadirkan di pengadilan khusus di Beograd, Serbia. Hakim akan memutuskan apakah Mladic bisa diekstradisi guna menjalani proses hukum di Pengadilan Kejahatan Perang Internasional di Den Haag, Belanda.Tayangan televisi Serbia menunjukkan Mladic mengenakan topi,berjalan pelan,dan tampak lemah. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/402074/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford