Pinera Janji Perbaiki Pertambangan

LONDON(SINDO) – Setelah berhasil melakukan operasi penyelamatan penambang yang terjebak,Presiden Cile Sebastian Pinera kemarin berjanji meningkatkan kondisi industri pertambangan di negaranya.

Terdorong peristiwa 33 penambang San Jose yang telah 69 hari berada di bawah perut Bumi, Pinera tidak ingin insiden yang sama terulang kembali.“Kami memang tidak bisa menjamin bahwa kecelakaan lain tidak akan pernah terjadi di masa depan,”ujar Pinera kepada CNN di London setelah bertemu Ratu Elizabeth II dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

“Tapi, kami terus dan tetap belajar,dan kami akan melakukan revisi, perubahan hubungan dan prosedur.” Dia menambahkan sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) –forum negara-negara yang fokus terhadap perubahan ekonomi, sosial, dan pemerintahan– maka aturan baru pertambangan Cile pun akan mengikuti standar dunia. “Kami akan meyakinkan mereka bahwa penegakan hukum di wilayah ini merupakan hal yang penting,” ujar Pinera.

“Tidak hanya di sektor pertambangan, kami akan merevisi standar kami di berbagai sektor untuk melakukan yang terbaik dalam hal kehidupan, kesehatan, dan integritas pekerja kami.” Dalam kesempatan tersebut, Pinera juga menceritakan bagaimana, saat mata dunia tertuju ke Cile pada awal cerita dramatis itu, dia datang untuk berdamai dengan tragedi pribadi.

Saat berita tentang 33 penambang yang terperangkap di kedalaman 622 meter di bawah Gurun Atacama, di tambang emas dan tembaga San Jose muncul, ayah mertua presiden itu sedang sakit parah. Siang dan malam berlalu tanpa ada indikasi tentang keadaan para penambang. Pinera kemudian menghabiskan malam pada tanggal 21 Agustus di rumah sakit,bersama istrinya. Saat itulah, ayah mertuanya berkata kepadanya, “Jangan menyerah dalam mencari. Itu tanggung jawabmu.Itu tugasmu.”

Ternyata itulah kata-kata terakhir ayah mertuanya.Istri Pinera, Cecilia Morel Montes, lalu mendorong suaminya agar segera pergi ke lokasi tambang. Sesuatu, kata istrinya,akan terjadi hari ini. Pinera pun menuruti kata istrinya itu. Dia tiba di tambang dekat Copiapo itu dan mendapatkan pesan berupa tulisan tangan yang dikirim para penambang melalui sebuah lubang bor. “Estamos bien (Kami semua baik-baik),” demikian pesan tersebut. Pinera selalu membawa salinan pesan itu dalam sakunya.

“Itu merupakan ledakan kegembiraan, kebahagiaan, air mata seluruh negeri, dan saya rasa seluruh dunia,” tutur Pinera. Saat itu pulalah,Pinera merasa dia harus turun tangan langsung untuk menyelamatkan orangorang di bawah tanah itu. “Perusahaan swasta yang memiliki tambang itu tidak mampu melakukan pencarian dan penyelamatan,” kata Pinera.“Itu tugas kita, pemerintah, atau siapa pun.” Pinera lalu meluncurkan operasi yang lumayan nekat dengan melawan segala rintangan.

Dia mengatakan, dia berpegang pada keyakinan mendalam dan iman kepada Tuhan. “Saya merasa bahwa keluarga mereka begitu yakin mereka masih hidup sehingga setiap kali saya pergi mengunjungi mereka di tambang selama 17 hari penderitaan itu, saya diperkuat dalam keyakinan kami,bahwa mereka masih hidup,” kata Pinera. “Saya punya semacam suara batin yang mengatakan kepada saya, terus mencari, terus mencari, jangan menyerah.”

Pinera kembali teringat ketika menteri energi mengatakan kepadanya tentang tiga kemungkinan teknologi yang dapat digunakan dalam penyelamatan.Yang mana yang harus mereka gunakan? Pinera berpikir, semuanya digunakan. “Mesin bisa gagal. Tapi kita tidak boleh gagal,”kata Pinera. Kemudian,pada hari ke-69,Florencio Avalos menjadi penambang pertama yang melakukan perjalanan panjang ke atas dan melangkah keluar dari kapsul penyelamatan.

Hal yang sama dia lakukan kepada semuanya, 33 penambang hingga yang terakhir keluar, Luis Urzua, mandor yang memilih untuk keluar terakhir. Pinera juga menyinggung pidato yang disampaikan Winston Churchill saat ia pertama kali menjadi perdana menteri tahun 1940 silam.“Saya tidak punya apa-apa untuk ditawarkan kecuali darah, kerja keras,air mata dan keringat,” kata Churchill yang dikutip Pinera.

“Dan itu sama bahwa kami memiliki motivasi yang sama, iman, dan komitmen,” ujar Pinera.“Dan saya rasa pelajaran yang bisa kita ambil dari kecelakaan ini adalah ketika sebuah negara bersatu dan berkomitmen dengan iman, dengan harapan, menggunakan teknologi terbaik dan tim manusia yang mungkin terbaik, kita dapat mencapai tujuan yang bagi sebagian orang sepertinya tidak mungkin.”

Pinera menjadi primadona baru di dunia setelah berhasil menyelamatkan 33 penambang San Jose yang terjebak di bawah tanah selama 69 hari. Presiden itu tidak hanya sesekali berkunjung atau memberikan pidato resmi atas tragedi itu tapi juga membuka kantor darurat di dekat lokasi insiden itu. Totalitas yang ditunjukkan Pinera berhasil membuatnya mendapatkan banyak dukungan di negaranya. Ini kemungkinan bisa menjadi modal baginya untuk kembali maju pada pemilu 2014. (CNN/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/358545/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford