Pesawat Tenaga Surya Sukses Terbang 26 Jam


Pesawat terbang tenaga surya kemarin sukses diujicoba setelah mampu terbang selama 26 jam 9 menit. Pesawat itu pun mampu terbang tanpa menggunakan bahan bakar minya setetes pun.

Pesawat tersebut kemarin pagi berhasil mendarat selamat di lapangan udara Payerne, sekitar 50 kilometer sebelah barat daya Bern, ibukota Swiss. Pilot tunggal pesawat itu Andre Borschberg mendaratkan pesawat itu dengan bantuan sekelompok orang yang membantu menyeimbangkan pesawat prototipe itu begitu menyentuh landasan. Pasalnya, itu dilakukan agar sayap pesawat yang mencapai 63 meter itu tidak menyentuh tanah dan menggulingkan pesawat.

Borschberg, 57, mantan pilot jet tempur Swiss, sukses mengatasi turbulensi di ketinggian rendah dan angin panas. Dia juga mampu bertahan daam kondisi dingin membekukan di malam hari. “Ini merupakan suatu hal yang sangat sulit dipercaya, sebuah kesuksesan yang diluar perkiraan kita,” ujarnya.

Begitu mendarat, Borschberg langsung memeluk Bertrand Piccard, salah satu pendiri perusahaan Solar Impulse. “Masa ketika Anda lepas landas adalah era lain,” kata Piccard. “Anda mendarat dalam era baru, era di mana orang mengetahui bahwa dengan energi terbarukan anda bisa melakukan hal-hal yang mustahil,” papar Piccard dengan penuh emosional.

Penerbangan tersebut membuktikan bahwa pesawat itu mampu mengumpulkan cukup energi matahari di siang hari untuk membuatnya tetap mengudara sepanjang malam. Tenaga pesawat yang diberi nama Solar Impulse itu berasal dari sinar matahari yang disimpan di bagian sayap. Mekanisme penyimpanan tenaga tersebut memungkinkan pesawat tetap terbang meski hari gelap.

“Ini adalah untuk pertama kali pesawat bertenaga surya terbang di malam hari,” kata Piccard, salah satu perancang Solar Impulse. “Itu semua menjadi bukti bahwa misi kami berhasil,” paparnya. Ukuran sayap Solar Impulse sama panjang dengan pesawat konvensional namun tenaganya tak lebih dari ukuran tenaga untuk sepeda motor.

Salah satu kesuksesan ujicoba Solar Impluse adalah ketangguhan sang pilot. Borschberg tidak diijinkan untuk tidur. Dia juga harus merasa nyaman duduk di kabin pesawat yang sangat sempit. “Pilot pun tak diperboleh ngantuk,” papar Piccard.

Namun, pengalaman sebagai pilot pesawat tempur memudahkan Borschberg menerbangkan pesawat tenaga surya tersebut. “Kita memang tidak memasang kursi untuk first class. Kita hanya memasang kursi pesawat khusus tiket murah,” tuturnya sambil bercanda.

Tim perancang sudah berencana untuk membuat pesawat baru yang lebih canggih. Mereka juga berencana untuk terbang keliling dunia dengan pesawat tersebut pada 2013. Model pesawat yang dipakai sekarang hanya bisa mengangkut satu pilot namun tim perancang berharap kombinasi pemakaian energi terbarukan dan bahan yang super ringan bia merevolusi industri transportasi di masa depan.

Pesawat dengan satu tempat duduk khusus untuk pilot itu seperti capung raksasa dengan satu sayapnya memiiki panjang 63 meter atau seukuran dengan Airbus A340 dengan beratnya hanya 1600 kilogram, sebanding dengan berat sebuah mobil. Sayap yang bagian atasnya sudah diselimuti 12.000 sel surya, yang memanfaatkan energi matahari dan empat motor listrik.

Proyek masa depan yang menelan 65 juta poundsterling atau Rp830 miliar itu. Dana itu didapatkan dari perusahaan kimia asal Belgia, Solvay; perusahaan jam asal Swiss, Omega; bank rasasa asal Jerman, Deutsche Bank dan mitra teknisi dari Prancis, Altran. Ujicoba mendatang, Solar Impulse akan terbang melintasi Atlantik dengan prototip kedua yang sedang dalam proses konstruksi. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)

Komentar

camera cell phone mengatakan…
hebat memang teknologi sekarang ini ..... salut
Terima kasih artikel dan informasinya. Kunjung balik ya, ada artikel tentang Pesawat Terbang Energi Surya http://www.widtama.com/teknologi.html

Postingan populer dari blog ini

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Belajar Inovasi dari (di) Belanda

Ingin Bertemu Para Penemu “Kotak Ajaib” dari Belanda