Menlu Korut Kunjungi Myanmar

YANGON (SI) – Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut) Pak Uichun kemarin berkunjung ke Myanmar dalam rangka berdialog dengan junta militer.Kunjungan ini di tengah-tengah perhatian pemerintah negara Barat mengenai kemungkinan kerja sama nuklir antara kedua negara autokrasi.


Pak tiba di Yangon dan langsung mengunjungi Pagoda Shwedagon sebelum mengunjungi ibu kota Naypyidaw, Jumat (hari ini). Di Napyidaw,Pak bertemu koleganya Menteri Luar Negeri Myanmar Nyan Win.Sayangnya,jadwal lengkap kunjungan Pak tidak diungkapkan detail.Namun,sumber rahasia menyebutkan Pak berada di Myanmar hingga hari Minggu (1/8). Para analis mengungkapkan bahwa pada beberapa bulan ini Myanmar bekerja sama dengan Korut dalam pengembangan teknologi nuklir. Namun, Myanmar mentah-mentah membantah tudingan itu.

Sebenarnya,Myanmar memutuskan hubungan dengan Pyongyang pada tahun 1983 silam setelah satu usaha pembunuhan yang gagal oleh para agen Korut terhadap Presiden Korea Selatan (Korsel) ketika itu Chun Doo-hwan, dalam kunjungannya di negara itu.Aksi pembunuhan tingkat tinggi itu menewaskan 21 orang. Masa lalu itu tak menjadi batu penghalang bagi kedua negara saat ini. Kedua negara yang dituding Amerika Serikat sebagai “garda depan tirani” tersebut telah membangun kembali hubungan dalam beberapa tahun terakhir ini. Dua negara itu juga memulihkan hubungan diplomatik pada tahun 2007 lalu. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sebelumnya menyatakan kekhawatirannya pada hubungan militer antara kedua negara itu.

“Kami tahu bahwa sebuah kapal dari Korut baru-baru ini mengirim peralatan militer ke Burma (Myanmar) dan kami tetap khawatir akan laporan-laporan ini. Burma mungkin sedang meminta bantuan dari Korut menyangkut satu program nuklir,” katanya dalam kunjungan ke Hanoi,Vietnam. Namun, junta militer menepis tuduhan-tuduhan bahwa pemerintahannya telah memulai satu program senjata atom dengan bantuan Pyongyang. Bantahan yang diungkapkan ke publik pada Juni lalu itu dibuat setelah film dokumentasi yang diproduksi organisasi berita yang berpangkalan di Norwegia, Suara Demokratis Burma menyuarakan tentang ambisi nuklir Myanmar.

Film dokumentasi itu mengutip seorang tentara senior Mayor Sai Thein Win yang membelot dan bertahun-tahun memiliki “bahan rahasia penting”. Film itu menunjukkan ribuan foto dan kesaksian dari para pembelot. Para pembelot memaparkan ambisi nuklir junta dan satu jaringan rahasia terowongan bawah tanah yang diduga dibangun dengan bantuan Korut. Selain itu, masalah dalam negeri Myanmar di mana junta sedang bersiap-siap menghadapi pemilu tahun ini.

Namun, para analisis mengkritik dan menyebut pemilu sebagai topeng semata karena undang-undang melarang pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi bergabung dalam pemilu tersebut. (AFP/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/341167/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford