McChrystal Tunggu Putusan Nasib
WASHINGTON(SI) – Jadi pejabat memang harus pandai dalam mengungkapkan pernyataan.Emosi boleh, tapi jangan berlebihan.Mungkin inilah yang bisa dipelajari Panglima Tertinggi militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan Jenderal Stanley McChrystal.
Gara-gara pernyataannya dalam wawancara dengan majalah Rolling Stone yang mengkritik perang Afghanistan, jenderal bintang empat itu harus menghadapi kenyataan pahit. Bukannya dipuji, dia justru membuat Presiden AS Barack Obama marah. Obama langsung memanggilnya ke Gedung Putih dan menggelar pertemuan empat mata. Obama ingin meminta pertanggungjawaban secara langsung atas kritikan tajam McChrystal di majalah Rolling Stone.
Kritikan tajam sang jenderal itu dianggap mengancam langkah-langkah perang terhadap terorisme di Afghanistan. Berangkat langsung dari Afghanistan, McChrystal menjelaskan sendiri pernyataan yang dimuat di majalah Rolling Stone. Prediksi yang beredar luas di kalangan media di AS, pertemuan antara McChrystal dengan Obama sebagai penentuan apakah presiden kulit hitam pertama AS itu bakal memecat jenderal itu atau tidak.
Pasalnya, selain kritikan tajam, McChrystal juga dinilai telah meremehkan pejabat AS lain. Bahkan, Obama sendiri telah berkomentar bahwa jenderal bintang empat itu menunjukkan ”pemikiran yang jelek”. Obama menyatakan akan membuat keputusan akhir mengenai nasib McChrystal setelah bertemu langsung dengannya.
Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan Jenderal McChrystal membuat ”kesalahan besar”dalam karier militernya. Setelah bertemu Obama Mc- Chrystal juga akan bertemu empat mata dengan Menteri Pertahanan Robert Gates. Gates sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebijakan AS di Afghanistan juga meminta pertanggungjawaban atas pernyataan McChrystal yang mencoreng nama baik perang di Afghanistan.
Sebelumnya McChrystal telah meminta maaf atas artikel di majalah Rolling Stoneyang berjudul The Runaway General (Jenderal yang Menyempal),yangakanberedarhari Jumat (24/6) lalu. Dia menyampaikan ”permintaan maaf tulus” dan mengatakan isitu lisantersebutmemperlihatkan kurangnya integritas. Dalam artikel tersebut, Jenderal McChrystal mengatakan dia merasa dikhianati oleh duta besar AS untuk Kabul, Karl Eikenberry.
Para staf sang jenderal mengolokolok Wakil Presiden Joe Biden dan mengatakan Jenderal McChrystal ”kecewa”dengan Presiden Obama. Para pejabat AS telah meminta komandan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan dan arsitek strategi perang Obama itu untuk menawarkan pengunduran dirinya.
Dengan demikian, nantinya presiden yang akan memutuskan akan menerima keputusan itu atau tidak. Laporan-laporan media AS mengatakan Jenderal McChrystal sudah mengajukan pengunduran diri tetapi terserah presiden untuk memutuskan apakah dia menerimanya atau tidak.Hanya saja,tidak ada komentar resmi mengenai laporan ini. Kepastian apakah McChrystal telah mengundurkan diri atau belum juga masih menjadi tanda tanya.
Sementara itu, Pemerintah Afghanistan kemarin menyatakan dukungannya terhadap McChrystal. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Jenderal Mohammad Zahir Azimi,mengatakan ada perbaikan besar sejak McChrystal memegang komando Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO tahun lalu.
”Sejak Jenderal McChrystal tiba di Afghanistan sebagai komandan ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Internasional) mengalami perubahan besar di berbagai daerah dan perubahan-perubahan ini sangat penting dan positif,” papar Azimi. ”Misalnya kematian warga sipil menurun dan kami masih bekerja sama dengan Jenderal McChrystal untuk menurun lagi jumlah ini,”tandasnya.
Di bawah pimpinan McChrystal, menurut Azimi, koordinasi antara Afghanistan dan pasukan NATO membaik.Strategi kontraterorisme dari jenderal McChrystal telah membuka pintu bagi rekonstruksi, pembangunan, dan usaha-usaha bagi pemerintah yang bersih. ”Ini adalah hal-hal yang tidak kami peroleh dari para komandan NATO lainnya di masa lalu,”ujar Azimi.
Ketika ditanyakan apakah pemerintah Afghanistan telah meminta Gedung Putih tidak memecat McChrystal? ”Itu semuanya terserah kepada mereka, tetapi ini adalah keinginan rakyat Afghanistan,” jawabnya. Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Waheed Omer,mengatakan,Karzai menganggap McChrystal ”panglima terbaik” pasukan internasional dalam hampir sembilan tahun perang di negara itu. Afghanistan pun telah berterima kasih kepada McChrystal yang memberikan paradigma dan pendekatan baru dalam perang melawan terorisme. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/333367/
Gara-gara pernyataannya dalam wawancara dengan majalah Rolling Stone yang mengkritik perang Afghanistan, jenderal bintang empat itu harus menghadapi kenyataan pahit. Bukannya dipuji, dia justru membuat Presiden AS Barack Obama marah. Obama langsung memanggilnya ke Gedung Putih dan menggelar pertemuan empat mata. Obama ingin meminta pertanggungjawaban secara langsung atas kritikan tajam McChrystal di majalah Rolling Stone.
Kritikan tajam sang jenderal itu dianggap mengancam langkah-langkah perang terhadap terorisme di Afghanistan. Berangkat langsung dari Afghanistan, McChrystal menjelaskan sendiri pernyataan yang dimuat di majalah Rolling Stone. Prediksi yang beredar luas di kalangan media di AS, pertemuan antara McChrystal dengan Obama sebagai penentuan apakah presiden kulit hitam pertama AS itu bakal memecat jenderal itu atau tidak.
Pasalnya, selain kritikan tajam, McChrystal juga dinilai telah meremehkan pejabat AS lain. Bahkan, Obama sendiri telah berkomentar bahwa jenderal bintang empat itu menunjukkan ”pemikiran yang jelek”. Obama menyatakan akan membuat keputusan akhir mengenai nasib McChrystal setelah bertemu langsung dengannya.
Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan Jenderal McChrystal membuat ”kesalahan besar”dalam karier militernya. Setelah bertemu Obama Mc- Chrystal juga akan bertemu empat mata dengan Menteri Pertahanan Robert Gates. Gates sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebijakan AS di Afghanistan juga meminta pertanggungjawaban atas pernyataan McChrystal yang mencoreng nama baik perang di Afghanistan.
Sebelumnya McChrystal telah meminta maaf atas artikel di majalah Rolling Stoneyang berjudul The Runaway General (Jenderal yang Menyempal),yangakanberedarhari Jumat (24/6) lalu. Dia menyampaikan ”permintaan maaf tulus” dan mengatakan isitu lisantersebutmemperlihatkan kurangnya integritas. Dalam artikel tersebut, Jenderal McChrystal mengatakan dia merasa dikhianati oleh duta besar AS untuk Kabul, Karl Eikenberry.
Para staf sang jenderal mengolokolok Wakil Presiden Joe Biden dan mengatakan Jenderal McChrystal ”kecewa”dengan Presiden Obama. Para pejabat AS telah meminta komandan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan dan arsitek strategi perang Obama itu untuk menawarkan pengunduran dirinya.
Dengan demikian, nantinya presiden yang akan memutuskan akan menerima keputusan itu atau tidak. Laporan-laporan media AS mengatakan Jenderal McChrystal sudah mengajukan pengunduran diri tetapi terserah presiden untuk memutuskan apakah dia menerimanya atau tidak.Hanya saja,tidak ada komentar resmi mengenai laporan ini. Kepastian apakah McChrystal telah mengundurkan diri atau belum juga masih menjadi tanda tanya.
Sementara itu, Pemerintah Afghanistan kemarin menyatakan dukungannya terhadap McChrystal. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Jenderal Mohammad Zahir Azimi,mengatakan ada perbaikan besar sejak McChrystal memegang komando Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO tahun lalu.
”Sejak Jenderal McChrystal tiba di Afghanistan sebagai komandan ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Internasional) mengalami perubahan besar di berbagai daerah dan perubahan-perubahan ini sangat penting dan positif,” papar Azimi. ”Misalnya kematian warga sipil menurun dan kami masih bekerja sama dengan Jenderal McChrystal untuk menurun lagi jumlah ini,”tandasnya.
Di bawah pimpinan McChrystal, menurut Azimi, koordinasi antara Afghanistan dan pasukan NATO membaik.Strategi kontraterorisme dari jenderal McChrystal telah membuka pintu bagi rekonstruksi, pembangunan, dan usaha-usaha bagi pemerintah yang bersih. ”Ini adalah hal-hal yang tidak kami peroleh dari para komandan NATO lainnya di masa lalu,”ujar Azimi.
Ketika ditanyakan apakah pemerintah Afghanistan telah meminta Gedung Putih tidak memecat McChrystal? ”Itu semuanya terserah kepada mereka, tetapi ini adalah keinginan rakyat Afghanistan,” jawabnya. Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Waheed Omer,mengatakan,Karzai menganggap McChrystal ”panglima terbaik” pasukan internasional dalam hampir sembilan tahun perang di negara itu. Afghanistan pun telah berterima kasih kepada McChrystal yang memberikan paradigma dan pendekatan baru dalam perang melawan terorisme. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/333367/
Komentar