Perompak Somalia Bebaskan Tanker Asia
NAIROBI(SI) – Perompak Somalia kemarin membebaskan kapal tanker kimia Asia yang telah disandera perompak lima bulan lalu.Namun, mereka masih menyandera sedikitnya 17 kapal lainnya.
MT Stolt Strength,kapal tanker kimia yang dibajak pada 10 November lalu dibebaskan dengan 23 awak buah kapal (ABK) asal Filipina. Kepala Program Bantuan Pelaut Afrika Timur Andrew Mwangura mengatakan, semua ABK selamat. Dia menambahkan, kapal itu kini menuju Pelabuhan Kandla,India.
“Kita tidak memiliki informasi lengkap mengenai pembebasan itu.Tapi, kapal itu diserahkan kemarin pagi,’ ujar Mwangura, yang menduga ada uang tebusan yang dibayar meski tidak mengetahui jumlahnya. Kapal tanker itu milik pengusaha Jepang dan Filipina. Kapal tersebut disewa oleh Stolt-Nielsen, perusahaan transportasi bahanbahan kimia dari Norwegia.
“Perusahaan telah mendapatkan informasi mengenai pembebasan kapal dan ABK yang sangat sulit,” demikian keterangan resmi mereka. Manila telah membenarkan adanya pembebasan kapal berbendera Filipina itu. Namun, belum ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai hal tersebut.
Sebelumnya, perompak Somalia telah membebaskan sebuah kapal barang berbendera Togo yang mereka tahan pekan lalu. Perompak memperoleh uang tebusan jutaan dolar dengan membajak kapal-kapal komersial di jalur pelayaran ramai di Teluk Aden dan Lautan India, meski armada angkatan laut asing berpatroli di lepas pantai Somalia.
Kekerasan di kawasan itu sangat mengganggu pengiriman barang. Karena itu, ongkos asuransi melonjak dan membuat sejumlah perusahaan terpaksa menggunakan rute pelayaran lain di sekitar Afrika Selatan. Kapal MV Sea Horse sedang dalam perjalanan untuk mengambil makanan bagi kelompok bantuan ketika diserang perompak.
Sumber perompak mengatakan, uang tebusan USD100.000 telah dibayarkan untuk pembebasan kapal itu. Perompak menyerang sedikitnya 15 kapal pada Maret silam. Sebelumnya, Januari dan Februari, hanya dua serangan. Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan di dunia dari serangan bajak laut.
Biro Maritim Internasional melaporkan, 24 serangan terjadi di kawasan itu antara April dan Juni tahun lalu. Pembajakan oleh perompak Somalia menurun pada awal 2009 setelah angkatan laut internasional mulai melakukan patroli di kawasan perairan yang ramai di Teluk Aden itu.Namun, belakangan ini serangan tersebut kembali meningkat. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/231861/
MT Stolt Strength,kapal tanker kimia yang dibajak pada 10 November lalu dibebaskan dengan 23 awak buah kapal (ABK) asal Filipina. Kepala Program Bantuan Pelaut Afrika Timur Andrew Mwangura mengatakan, semua ABK selamat. Dia menambahkan, kapal itu kini menuju Pelabuhan Kandla,India.
“Kita tidak memiliki informasi lengkap mengenai pembebasan itu.Tapi, kapal itu diserahkan kemarin pagi,’ ujar Mwangura, yang menduga ada uang tebusan yang dibayar meski tidak mengetahui jumlahnya. Kapal tanker itu milik pengusaha Jepang dan Filipina. Kapal tersebut disewa oleh Stolt-Nielsen, perusahaan transportasi bahanbahan kimia dari Norwegia.
“Perusahaan telah mendapatkan informasi mengenai pembebasan kapal dan ABK yang sangat sulit,” demikian keterangan resmi mereka. Manila telah membenarkan adanya pembebasan kapal berbendera Filipina itu. Namun, belum ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai hal tersebut.
Sebelumnya, perompak Somalia telah membebaskan sebuah kapal barang berbendera Togo yang mereka tahan pekan lalu. Perompak memperoleh uang tebusan jutaan dolar dengan membajak kapal-kapal komersial di jalur pelayaran ramai di Teluk Aden dan Lautan India, meski armada angkatan laut asing berpatroli di lepas pantai Somalia.
Kekerasan di kawasan itu sangat mengganggu pengiriman barang. Karena itu, ongkos asuransi melonjak dan membuat sejumlah perusahaan terpaksa menggunakan rute pelayaran lain di sekitar Afrika Selatan. Kapal MV Sea Horse sedang dalam perjalanan untuk mengambil makanan bagi kelompok bantuan ketika diserang perompak.
Sumber perompak mengatakan, uang tebusan USD100.000 telah dibayarkan untuk pembebasan kapal itu. Perompak menyerang sedikitnya 15 kapal pada Maret silam. Sebelumnya, Januari dan Februari, hanya dua serangan. Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan di dunia dari serangan bajak laut.
Biro Maritim Internasional melaporkan, 24 serangan terjadi di kawasan itu antara April dan Juni tahun lalu. Pembajakan oleh perompak Somalia menurun pada awal 2009 setelah angkatan laut internasional mulai melakukan patroli di kawasan perairan yang ramai di Teluk Aden itu.Namun, belakangan ini serangan tersebut kembali meningkat. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/231861/
Komentar