Fritzl Akui Lakukan Inses

SANKT POELTEN(SINDO) – Josef Fritzl, pria Austria yang memiliki tujuh anak dari putrinya sendiri, kemarin mengaku bersalah di depan hakim karena telah memerkosa dan melakukan inses alias kawin sedarah. Namun, kakek berusia 73 tahun itu menyangkal melakukan pembunuhan atas seorang bayinya yang baru lahir dan perbudakan. Hal itu terungkap dalam sidang pengadilan di Kota St Poelten kemarin.

Fritzl juga mengaku tidak bersalah atas dakwaan melakukan perbudakan terhadap putrinya,Elisabeth. Elisabeth menghabiskan 24 tahun hidupnya di dalam ruang bawah tanah sebelum peristiwa yang menimpanya terkuak April tahun lalu. Selain Elisabeth, tiga anaknya juga disekap di ruangan yang sama tanpa sinar matahari dan udara segar.

Kemarin merupakan sidang pertama bagi Fritzl dalam serangkaian persidangan yang akan berlangsung selama sepekan dan diakhiri dengan pembacaan vonis pada Jumat (20/3). Selama persidangan,Fritzl terus menutup mukanya saat seorang hakim memulai sidang di gedung pengadilan Kota St Poelten, 65 km sebelah barat Wina.

Fritzl dikenai dakwaan pembunuhan, pemerkosaan, perbudakan, inses, kekerasan, dan perampasan kemerdekaan. Dia terancam hukuman penjara seumur hidup. Suara Fritzl sangat lemah dan pelan saat menyebutkan nama dan identitas pribadi lain kepada hakim. Sementara menurut jaksa penuntut Christiane Burkheiser, Fritzl enggan berbicara dengan putrinya pada tahun- tahun penangkapan di bunker.

Dia juga mengatakan Fritzl kerap menghukum putrinya dengan mematikan jaringan listrik ke bunker. ”Dia (Fritzl) kadang memerkosa putrinya di depan anak-anak mereka,”katanya. Burkheiser menuding Fritzl memperlakukan putrinya layaknya sebuah boneka. Dia menggambarkan kejahatan Fritzl tak bisa dibayangkan karena dilakukan oleh orang yang berstatus sebagai ayah serta kakek.

”Terdakwa menunjukkan sikap tidak menyesal atau kealpaan atas kesalahannya,” ujar Burkheiser. ”Josef Fritzl memperlakukan putrinya seperti barang miliknya sendiri, dia membuat putrinya benar-benar tergantung kepadanya,” imbuhnya. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/221550/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford