RI Belum Sikapi Kasus Vladivostok

JAKARTA(SINDO)– Pemerintah Indonesia belum menyatakan sikap atas insiden Vladivostok. Departemen Luar Negeri Indonesia mengaku masih mengumpulkan bukti dan informasi mengenai insiden penembakan kapal berbendera Sierra Leon yang diawakienam WNI dan 12 warga China.

”Kita belum bisa menyampaikan sikap.Deplu masih berupaya mendapatkan penjelasan yang lengkap, baik dari pihak pemerintah Rusia maupun awak kapal,” kata Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah. Untuk mengetahui detail dan seluk-beluk insiden itu, Faizasyah mengungkapkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow telah mengirimkan tim pencari menuju lokasi.Lokasi kapal itu tenggelam di Vladivostok yang berjarak sekitar 11 jam perjalanan dengan pesawat dari Moskow.

Hasil sementara, KBRI melaporkan sebuah kapal pengangkut beras dari Thailand ditembak penjaga pantai Vladivostok, Rusia. Jumlah awak kapal 16 orang. Enam orang dari Indonesia dan 12 orang China. KBRI Moskow pun mengirimkan tim ke Vladivostok untuk mengungkap detail kasus itu. Berbeda dengan Indonesia, Departemen Luar Negeri China telah memprotes keras aksi penembakan itu dan mengutuk penyelidikan menyeluruh.

Juru Bicara Deplu China Zhang Xiyun mengungkapkan, Beijing telah menyampaikan protes pada Konselor Menteri Rusia untuk China,Morgulov Igor.”Sikap Deplu Rusia mengenai insiden itu tidak bisa dipahami dan tidak bisa diterima China,”paparnya. Pemerintah Rusia menyatakan penyesalannya atas kematian tujuh pelaut China tersebut.

”Kami sangat menyesal dan menyampaikan dukacita kami atas konsekuensi tragis dari aksi itu,yang mengakibatkan kematian manusia,” demikian Departemen Luar Negeri Rusia. (BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/215923/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford