Korut Gelar Latihan Tempur

SEOUL(SINDO) – Korea Utara (Korut) menggelar latihan perang khusus pasukan artileri di perbatasan Laut Kuning yang berdekatan dengan Korea Selatan (Korsel).

Gabungan Bersama Militer Korsel mengungkapkan, serangan bertubi-tubi diluncurkan dari pantai barat ke perairan Korut pada Selasa (24/2). Tembakan itu dilancarkan dari wilayah Haeju dan Ongjin di dekat Garis Perbatasan Utara (NLL) yang pernah menjadi tempat pertempuran pada 1999 dan 2002.

”Peluru-peluru itu mendarat di perairan Korut. Kita menganggap bahwa penembakan itu merupakan bagian dari latihan militer musim dingin,” ujar juru bicara kantor kepala gabungan yang tidak menyebutkan nama.Dia juga mengungkapkan,Korut meningkatkan aksi militernya dengan pengawasan ketat dari Korsel.

Kekhawatiran peperangan di perbatasan semakin mencuat setelah akhir Januari silam semua kesepakatan perdamaian dianggap gugur oleh Pyongyang.Militer Korut pun pekan lalu mengumumkan siaga penuh menghadapi peperangan dengan Korsel.

Menteri Pertahanan Seoul Lee Sang-hee pekan lalu mengungkapkan kepada parlemen bahwa pasukannya akan menarget tempat peluncuran Korut jika kapal Korsel ditembak di Laut Kuning. Namun dia mengungkapkan, Seoul akan mencoba menghindari peperangan total dan membatasi serangan balasan.

Sementara itu,Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il mengunjungi beberapa tempat di Hoeryong, provinsi timur laut negeri itu. Diyakini tempat itu merupakan lokasi persiapan peluncuran roket kontroversial yang sedang dipersiapkan. Tempat itu juga merupakan tempat kelahiran ibunda Kim, Kim Jong-suk, yang meninggal pada 1949 ketika dia baru berumur tujuh tahun.

Kota tersebut terletak di Hamkyong utara,daerah pantai tempat peluncuran rudal di Musudan-ri berada. Kunjungan Kim ke kota kelahiran ibunya, dan tempat lain dalam rangkaian terakhir perjalanannya di provinsi itu,akan dilaporkan dalam beberapa hari terakhir.

Pemimpin Korut juga mengunjungi tempat pemrosesan pangan dan pabrik rokok, kantor cabang bank sentral, serta satu sekolah menengah. Diperkirakan, kunjungan Kim ke wilayah itu merupakan persiapan peluncuran satelit ke luar angkasa.

Namun, Juru Bicara Departemen Unifikasi Korsel Kim Ho-nyeon mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya keterkaitan antara kunjungan Kim dan peluncuran rudal yang akan datang. Harian terbesar Korsel, Chosun Ilbo,menyebutkan sebelum peluncuran rudal Taepodong- 2 pada 2006,Kim juga mengadakan inspeksi.

Harian itu melaporkan, kunjungan Kim itu merupakan bentuk konsolidasi internal dalam rangka peluncuran rudal itu. Sebelumnya,Korut mengumumkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan peluncuran satelit komunikasi eksperimen dari lokasi Musudan- ri.AS dan Korsel mengatakan bahwa suatu pelatihan semacam itu bisa dikategorikan peluncuran satelit atau uji coba rudal yang merupakan bentuk pelanggaran resolusi PBB.

Laporan intelijen menyatakan Korut sudah siap untuk uji coba peluncuran rudal jarak jauhnya,Taepodong-2, yang mampu menjangkau mencapai Alaska, AS. Korut tidak menyebutkan kapan peluncuran itu akan dilakukan. Sementara itu, menurut anggota parlemen oposisi Korsel, kepala intelijen telah menginformasikan adanya kemungkinan suksesi Kim kepada putranya.

Kepala Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel Won Sei-hoon mengungkapkan kepada anggota parlemen, suksesi pada generasi ketiga kemungkinan akan terjadi di negara komunis itu. ”Prediksi itu seiring dengan Kim yang tidak mampu menyelenggarakan pemerintahan karena sakit,” demikian keterangan anggota parlemen itu seperti dikatakan Won.

Namun, NIS menolak berkomentar mengenai adanya laporan itu.”Sebenarnya Kim belum sepenuhnya sembuh, tapi dia tampaknya tidak melakukan aktivitas-aktivitas pemerintahan,” papar Won kepada parlemen.

Kim mewarisi kekuasaan dari ayahnya, Kim Il-sung, yang merupakan pendiri dinasti komunis Korut.Yonhap melaporkan bahwa Kim menunjuk putra ketiganya yang berusia 25 tahun, Kim Jongun sebagai penggantinya. (AFP/Rtr/BBC/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/216633/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford