Badawi Mundur Lebih Awal


KUALA LUMPUR(SINDO) – Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Ahmad Badawi kemarin menyatakan akan mengundurkan diri lebih awal. Sebelumnya, Badawi berencana melimpahkan kekuasaan kepada Deputi PM Najib Razak pada pertengahan 2010.

Tidak dijelaskan kapan tanggal pastinya pengunduran diri Badawi itu, apakah tahun ini atau tahun depan? ”Saya akan putuskan ketika saya akan mundur. Saya tidak akan bertahan lebih da-ri 2010, saya akan mundur lebih awal,”ujarnya saat konferensi pers. ”Jika saya ingin mundur lebih dulu, itu fleksibel. Itu merupakan fleksibilitas yang kita susun,”ungkapnya. Badawi menegaskan,fleksibilitas itu bergantung pada perkembangan tugas yang diberikannya kepada Najib.

”Kita melihat apa yang bisa dia (Najib) lakukan,” tuturnya. Lebih lanjut,Badawi mengatakan pada waktu yang sama, dia juga akan melihat apa saja yang diperlukan seperti langkah-langkah reformasi dan sosial untuk membantu rakyat miskin. Badawi mengatakan dia akan memberikan jabatan menteri keuangan kepada Najib Razak sesegera mungkin. Kemudian, Badawi akan memegang kendali sebagai menteri pertahanan.

Langkah itu dianggap Badawi sebagai bentuk rencana transisi yang dianggap faksi-faksi di Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) merupakan cara yang tidak demokratis. Taktik Badawi itu diterapkan untuk mengganjal kandidat lain dari UMNO yang siap melawannya.Ketidakpuasan terhadap melemahnya ekonomi dan reformasi yang tak dilaksanakan memunculkan kekecewaan terhadap kubu Badawi dari kalangan internal partai. Selainpenjegalankandidat PM dari UMNO,strategi Badawi itu juga sebagai bentuk antisipasi penyelamatan koalisi pemerintahan Barisan Nasional (BN).

Dia tidak ingin membiarkan BN semakin terpuruk sejak kekalahan karena kehilangan mayoritas tunggal sejak 51 tahun berkuasa.BN hanya memperoleh 140 kursi dari 222 anggota parlemen serta kalah di 5 negara bagian. Selain itu semua, klaim pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim yang telah menggaet 31 anggota parlemen BN dan siap membentuk pemerintahan baru juga menjadi perhatian serius Badawi.

Memang,Badawi menganggap klaim Anwar hanya sebuah khayalan atau mimpi belaka. ”Saya melihat dia (Anwar) merupakan sebuah ancaman bagi ekonomi dan mungkin juga keamanan,” ungkap Badawi. Dia juga mengatakan, dampak gerakan Anwar itu mengakibatkan para manajer investasi memandang Malaysia sebagai tempat yang tidak aman untuk berinvestasi.

Badawi juga telah menyiapkan upaya-upaya untuk meredam perlawanan Anwar. Sayang dia tidak mengungkapkan tindakan preventif atau represif itu.”Saya tidak akan mengatakan apakah rencana terhadapAnwar itu,”katanya. Sementara itu, Najib mengatakan dirinya menyetujui kesepakatan yang dibuat dengan Badawi. ”Saya menyerahkan semuanya kepada partai.Kami menawarkan diri kepada partai dan saya berharap mereka akan menerimanya,” ujarnya.

Dia berharap, rencana transisi berjalan dengan lancar demi stabilitas negara dan solidaritas partai. Sementara itu, pemerintahan PM Badawi kembali digoyang dari dalam.Partai Progresif Sabah (SAPP) memutuskan menarik diri dari koalisi BN dan menjadi partai independen. Ini menunjukkan BN semakin keropos dan di ambang perpecahan. Secara formal, deklarasi pengunduran diri dari BN itu diungkapkan Presiden SAPP Yong Teck Lee.

”Kita akan menjadi gerakan yang independen dan menjadi oposisi yang berkualitas baik di dalam maupun di luar parlemen sampai waktu yang tepat, ketika SAPP siap untuk kembali mendukung kembali pemerintah,” ujarnya. Yong menuturkan, BN telah kehilangan wibawa dan moral untuk memerintah negeri jiran ini. ”Mungkin, setelah 50 tahun pemerintah tak pernah diguncang, beberapa pemimpin BN menganggap diri mereka seperti memiliki hak-hak Tuhan untuk memerintah,”ujar Yong. (AFP/AP/Rtr/andika h m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/badawi-mundur-lebih-awal-2.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford