Fokus Pemberantasan Terorisme
KOLOMBO (SINDO) – Pemimpin negara-negara Asia Selatan berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama antiterorisme pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC), kemarin.
Perdana Menteri India (PM) Manmohan Singh mengatakan, terorisme merupakan ancaman terbesar bagi stabilitas dan kemajuan di Asia Selatan.Dia juga menyerukan agar tidak mengalah terhadap ideologi kebencian dan fanatisme. “Negara-negara di kawasan Asia Selatan harus bekerjasama dan mengambil tindakan jelas untuk memerangi terorisme,”ungkapnya.
PM Singh juga menyinggung contoh jelas dari ancaman terorisme, yaitu sejumlah serangan di India beberapa pekan lalu yang menyebabkan sejumlah orang tewas. Berkaitan dengan hal itu, Singh menyatakan teroris dan ekstremisme tidak mengenal batas negara.
Menurut Singh, serangan terbaru terhadap Kedutaan Besar India di Kabul serta serangkaian serangan di Bangalore dan Ahmedabad adalah peringatan yang mengerikan. Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan,terorisme menyebar layaknya kebakaran hutan di Asia Selatan dan menghantui lebih 1,5 miliar rakyat di kawasan itu.
Menurut Karzai, terorisme menjadi ancaman paling serius yang dihadapi Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives,Nepal,Pakistan,dan Sri Lanka. “Kita membutuhkan kerja sama kolektif untuk memberantas terorisme di kawasan ini,”ujarnya. Pemahaman tentang peningkatan kerja sama pemberantasan terorisme dituangkan dalam nota kesepahaman SAARC.
Semua kepala negara atau pemerintahan anggota SAARC menginginkan kerja sama di bidang itu lebih erat di Asia Selatan. Sayangnya, usaha itu kerap kali terkendala hubungan yang tak harmonis antara India dan Pakistan. SAARC terkenal karena janji-janji kosongnya. Mereka jarang melakukan tindakan nyata.
Dalam sejarah SAARC, ketegangan antara India dan Pakistan berkali-kali menghambat kerja sama antaranggota kelompok regional itu. Dan sekarang, akibat sejumlah serangan yang terjadi barubaru ini, proses perdamaian yang sudah berusia empat tahun antara dua negara bertetangga itu berada di titik yang membahayakan.
Sementara itu, kedua pemimpin Pemerintah India dan Pakistan juga berusaha mencari titik temu atas permasalahan yang terjadi dalam KTT yang beranggotakan delapan negara.Menurut salah satu diplomat, Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh dan PM Pakistan Yousuf Raza Gilani menyelenggarakan pertemuan informal pada Sabtu (2/8) guna membahas aksi terorisme yang terjadi di kedua negara.
“KTT juga memberikan kesempatan bagi seluruh pemimpin untuk bertemu secara informal,” ungkap salah satu diplomat asal Sri Lanka. (AFP/AP/Andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/international/fokus-pemberantasan-terorisme-2.html
foto:ap.news.yahoo
Komentar