Anwar Ibrahim Ditangkap Lagi


KUALA LUMPUR (SINDO) –Mantan Wakil Perdana Menteri dan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim kemarin kembali ditangkap polisi terkait tuduhan melakukan sodomi.

Anwar ditangkap di depan rumahnya di Segambut, Selangor. Dia ditangkap setelah melaporkan Kepala Kepolisian Negara Malaysia Musa Hasan dan Kepala Kejaksaan Agung Abdul Gani ke Badan Pencegah Rasuah (BPR).Anwar langsung diminta turun dari mobil dan dimasukkan ke mobil berkaca gelap, selanjutnya dibawa ke kantor polisi Kuala Lumpur untuk memenuhi panggilan aparat.

Laporan Anwar ke BPR, yang berfungsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia, terkait dugaan manipulasi fakta pada tuduhan kasus sodomi Anwar Ibrahim yang pertama pada 1998.Pada saat itu Musa Hasan dan Abdul Gani adalah aparat kepolisian dan kejaksaan yang menangani kasus tuduhan sodomi Anwar Ibrahim di era pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad.

Pengacara Anwar, Sankara Nair, mengatakan, saksi mata melihat penangkapan kliennya dilakukan di pintu gerbang rumah pemimpin oposisi itu dan tidak diborgol. ”Polisi mengatakan, Anwar ditangkap karena melanggar pasal 377 tentang sodomi,” ujar Sankara.

Dia menuturkan, penangkapan Anwar sebagai bentuk ketakutan polisi dan pemerintah, serta intimidasi. Anwar akan ditahan selama 24 jam untuk pemeriksaan, setelah itu polisi harus mendapatkan izin pengadilan guna perpanjangan penahanan selama 14 hari. Anwar awalnya akan memenuhi panggilan polisi pada Senin (14/7), tetapi dia membatalkannya sebagai bentuk protes atas gangguan kepada keluarganya.

Polisi kemudian mengancam akan menangkap Anwar jika tidak hadir ke kantor polisi pada Rabu (16/7) pukul 14.00 waktu setempat.Namun,sebelum batas waktu tersebut,Anwar sudah ditangkap. Di depan polisi,Anwar sedianya akan memberikan bantahan bahwa dirinya melakukan sodomi seperti dituduhkan Mohamad Saiful Bukhari Azlan, 23, mantan sukarelawan yang bekerja di kantornya.

Dalam laporannya pada polisi 28 Juni lalu, Saiful mengaku telah disodomi beberapa kali oleh Anwar di sebuah apartemen mewah di Damansara, Kuala Lumpur. Kepala Deputi Polisi Nasional Ismail Omar membenarkan bahwa Anwar ditangkap dengan dugaan sodomi dan akan dites kesehatan. ”Dia belum dituduh dengan dugaan apa pun,jangan langsung memberikan kesimpulan,” kata Ismail.

Menurut dia, penangkapan ini untuk melengkapi penyidikan polisi.Dengan fakta itu,menurut Ismail,polisi dapat membuat kesimpulan tentang tuduhan sodomi kepada Anwar. Istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) mengkhawatirkan keselamatan suaminya.

”Saya memberikan perhatian penuh pada keselamatan suami saya. Kita ingin mendapatkan kemudahan akses untuk bertemu dia,”ujarnya. Wan Azizah khawatir karena kasus sodomi itu bukan pertama kali dituduhkan kepada Anwar. Dia mengaku prihatin atas kondisi kesehatan suaminya yang kurang prima.

”Dari percakapan singkat dengan Anwar yang ditahan,polisi bersikap tidak ramah,”ujarnya. Kubu pemerintahan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi juga angkat bicara atas penangkapan lawan politiknya. Menteri Perdagangan Dalam Negeri Shahrir Samad mengatakan, tujuan penyidikan itu tidak untuk mempersulit seseorang. ”Namun, penyidikan itu justru membantu dia (Anwar) untuk membersihkan namanya,”paparnya.

Penangkapan Anwar memanaskan ketegangan politik Malaysia. PKR mengajak pendukung partainya menggelar demonstrasi di kantor polisi setelah Anwar ditangkap.

”Ada kemungkinan mereka (pemerintah) ingin memprovokasi sehingga dapat membenarkan perlawanan yang lebih intensif terhadap gerakan demokrasi di Malaysia,” ujar Ketua Informasi PKR Tian Chua. Azlim Ali, Wakil PKR, mengatakan, penangkapan Anwar sebagai tindakan yang berlebihan dan tidak beradab. Dia menegaskan, penangkapan itu bukan kasus kriminal,melainkan masalah politik.

”Jangan memprovokasi rakyat, kenapa polisi mencoba menguji kesabaran rakyat,”kritiknya. Partai oposisi lainnya masih berada di belakang Anwar. Menurut pemimpin Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Nasharudin Mat Isa, kubu oposisi masih bekerja sama dengan baik tanpa ada gangguan.

”Adanya penangkapan Anwar ini justru akan memperkuat koalisi. Isu itu akan memicu semacam gerakan baru di publik Malaysia,”ujarnya. Sementara itu, sebanyak 600 pendukung Anwar kemarin berdemonstrasi dengan kawalan 100 polisi bersenjata. Dalam aksi demonstrasi itu,pengurus PKR Husin Ali mengemukakan pesan Anwar untuk tidak membuat kekacauan.

”Anwar telah meminta kita untuk menolak semua provokasi,”ujarnya. Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Malaysia James Keith mengatakan, penangkapan pemimpin oposisi itu memicu pertanyaan serius dan kepedulian pemerintahnya.” Kita meminta pemerintah Malaysia memecahkan masalah ini berdasarkan ketentuan hukum,” ujarnya.

Intrik Politik

BagiAnwar Ibrahim, 10 tahun terakhir merupakan masa sulit dalam hidup dan karier politiknya. Dalam kurun waktu satu dekade itu, mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia ini harus bergelut dengan dunia politik dan kasus pelecehan seks yang dituduhkan kepadanya. Setelah 1998, tuduhan sodomi yang menimpanya untuk kali kedua pada tahun ini dia sebut sebagai konspirasi tingkat tinggi.

Dia langsung menuduh pemerintahan Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi berada di belakang layar tuduhan sodomi itu. Semuanya berawal pada September 1998, ketika Anwar Ibrahim dipecat dari kabinet PM Mahathir Mohamad. Dia dituduh telah melakukan tindakan asusila berupa sodomi dan selanjutnya ditangkap polisi. Karier politik yang telah dirintisnya pun kandas.

Padahal, ketika itu dia merupakan kandidat kuat PM Malaysia yang akan menggantikan Mahathir. Pada 29 September 1998 dia dihadirkan ke pengadilan dengan tuduhan sodomi dan korupsi.Kemudian, pada 14 April 1999, pengadilan menjatuhkan hukuman pada Anwar selama enam tahun atas tuduhan korupsinya.Pada 8 Agustus 2000 dia dijatuhi hukuman selama sembilan tahun untuk kasus sodomi.

Kasusnya terus dilanjutkan ke Pengadilan Federal dan pada Juli 2002 Anwar dibebaskan dari tuduhan korupsi. Kemudian, pada 2 September 2004 Anwar dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan sodomi.Anwar pun melenggang bebas dari penjara. Walaupun bebas,dia tidak diperbolehkan terjun langsung ke politik.Pada November 2006 Anwar mengumumkan diri untuk maju menjadi anggota parlemen 2008.

Namun, dia masih terkendala larangan untuk tidak berpolitik sehingga jabatan Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) pun dilimpahkan ke istrinya, Wan Azizah Wan Ismail.Satu bulan setelah pemilu pada Maret 2008, pada 14 April,dia merayakan kembali ke panggung politik setelah larangan berpolitiknya dicabut.Selama 10 tahun absen dari dunia politik.

Tuduhan sodomi kembali dituduhkan pada 29 Juni 2008 kepada Anwar setelah dia dilaporkan pembantu lelakinya Saiful Bahari. Anwar menuduh PM Badawi di belakang layar tuduhan sodomi. Anwar menuding Badawi ketakutan karena koalisi Barisan Nasional. Partai oposisi ini berhasil menguasai 82 kursi parlemen dan terus menggoyang pemerintahan PM Badawi.

Sebelum ditangkap polisi, Anwar menuturkan pada wartawan pagi kemarin di Putrajaya bahwa motif tuduhan sodomi padanya adalah pengulangan kembali dakwaan yang sama dengan latar belakang motif politik. ”Tidak ada dasar atas semua pemalsuan dan serangan yang jahat. Itu hanya pengulangan skenario 1998.Anda dapat melihat pola yang sama,”ujarnya.

Anwar juga menyarankan pada pendukungnya untuk tetap tenang jika dirinya ditangkap polisi. Anwar menegaskan akan menghadapi tudingan sodomi itu dengan prosedur resmi. ”Saya akan menantang mereka pada setiap langkah,”imbuhnya.

Sebelumnya Anwar mengaku diracuni PM Badawi karena menjadi ancaman bagi kekuasaannya. Kini Anwar juga menghadapi persaingan sengit Deputi PM Najib Razak yang disebut pengganti utama Badawi. Anwar pun membalas tuduhan sodomi itu dengan menantang Saiful akan melaporkannya ke Pengadilan Syariat Islam. Dengan dituduhkan ke Pengadilan Syariat, pembuktian bagi si penuduh itu akan semakin berat.

Pasalnya, Saiful membutuhkan sedikitnya empat saksi mata yang membenarkan tuduhannya. Kenyataannya, jagat perpolitikan Malaysia memang identik dengan tuduhmenuduh tokoh politik dengan isu pelecehan seksual. Tokoh yang dituding melakukan kejahatan itu akan berkaitan dengan isu kekuasaan dan perebutan jabatan penting.

Faktanya, jajak pendapat yang diselenggarakan Pusat Penelitian Merdeka melaporkan, hanya 6% responden yang mempercayai bahwa tuduhan sodomi itu benar. Sementara 60% tidak mempercayai dakwaan itu dan mereka menganggap tuduhan itu bermotif politik.

Sementara itu, jajak pendapat yang diselenggarakan oleh sebuah situs berita Malaysiakini.com menunjukkan bahwa 94,4% responden percaya tuduhan sodomi merupakan konspirasi politik untuk menjatuhkan Anwar. (AFP/AP/Rtr/ andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/anwar-ibrahim-ditangkap-lagi.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford