Han Han; Mengkritik Rezim Komunis dengan Gaya Humor dan Lelucon

Han Han, 28, pembalap profesional, penulis novel, dan blogger ternama asal China, masuk dalam 100 orang berpengaruh versi majalah Time pada beberapa waktu lalu. Majalah bergengsi itu menyebut novel laris pertamanya, “Triple Door”, mampu memicu perdebatan tentang sistem pendidikan di negaranya. Selain itu, Han juga dinilai memperjuangkan kebebasan bersuara melalui blog yang dikelolnya.
Masuknya Han dalam jajaran orang berpengaruh Time itu pun menjadi perdebatan hingga kini di Negeri Tirai Bambu itu. Namun, Han tak mempedulikannya. “Time hanya sebuah majalah. Kenapa Anda menganggapnya terlalu serius?” demikian tanggapan Han dengan entengnya. Meski demikian, Han masuk dalam peringkat kedua jajak pendapat orang berpengaruh Time.
Keberaniannya mengkritik pemerintah, sistem sosial, budaya, dan kehidupan di China, menjadikan Han sebagai fenomena di Negeri Panda itu. Maklum, hidup di negara komunis tersebut harus berusan dengan banyaknya aturan yang mengekang kebebasan berekspresi. Salah-salah, penjara pun siap menunggu. Kenekatan itu membuat Han pun disebut sebagai “bintang” China di dunia internet.
Pria kelahiran 23 September 1982 itu pun meluncurkan sebuah majalah baru, “A Chorus of Solos.” Majalah itu berupa koleksi esai dan foto-foto karya Han yang cenderung bernada provokatif. “Pemerintah ingin China menjadi bangsa budaya yang agung. Tapi, para pemimpin kita tak berbudaya,” ujar Han dengan entengnya. “Jika hal seperti ini terus berlanjut, China hanya dikenal karena teh dan panda saja,” katanya kepada The New York Times. Sejak menulis blog pada 2006, tulisan-tulisan Han kerap mengkritik dan menyerang kepemimpinan dan kebijakan pemerintah. Tak ayal, blog.sina.com.cn, blog milik Han pun telah diakses lebih dari 300 juta klik. Disebut-sebut, blog tersebut pun paling populer di dunia.
Politik merupakan obyek kritik tajam Han. Dia menganggap bahwa partai pemerintah “tak bermanfaat” dan cenderung omong kosong. Meski komentarnya cenderung sarkastik, Han tetap berhati-hati dengan cenderung melontarkan humor dan anekdot jika berbicara korupsi, sensor, dan ketidakadilan.
Han mengaku senang dengan keterkenalannya sejak menulis novel pertamanya pada usia 19 tahun. Namun, kepopulerannya semakin melejit sejak tulisan-tulisannya kerap mendapatkan komentar dan menjadi perbincangan di forum-forum internet. Diakui atau tidak, Han merupakan generasi yang lahir dari hasil reformasi ekonomi yang dikenalkan Deng Xiaoping.
Tulisan Han dalam blognya baru-baru ini mengkritik tentang penikaman yang memakan korban di sekolah-sekolah China. Dia menyebut pemerintah tak berhasil memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak yang sedang bersekolah. “Saya berharap ketika Anda memiliki anak, jangan hanya melindungi anak Anda semata. Tetapi, Anda juga harus membangun sebuah komunitas yang melindungi semua anak,” tulisnya di blog.
Selain itu, Han juga menulis tentang penggusuran untuk proyek pembangunan yang kerap berujung pada kekerasan. Dia menyarankan pemerintah membangun perumahan publik yang diperuntukkan kepada masyarakat korban penggusuran.
Uniknya, Han mampu mengemas semua tulisannya tanpa menyudutkan pihak tertentu dan selalu memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Ya, Han menggunakan euphemisme atau penghalusan bahasa. Jadi, pihak yang diserang pun melihat adanya harmoni dalam blog Han. Bisa ditebak, strategi itu terbilang jitu karena blog milik Han tidak disensor dan diblokir oleh pemerintah.
Dalam pandangan Ran Yunfei, penulis dan blogger dari Provinsi Sichuan, China, Han memang sering menghindari topik politik. “Dia (Han) menggunakan humor dan lelucon untuk mengundang tawa terhadap ketidakadilan yang dilihatnya,” ujar Ran yang memiliki blog ditutup oleh pemerintah. Ran mengungkapkan, Han cenderung toleran karena tidak menyebut nama secara langsung ketika mengkritik dan tidak pernah menyentuh inti setiap persoalan yang ditulisnya.
Dari segi penghasilan, Han sangat mapan bahkan media-media China menyebutnya sebagai miliader. Sebanyak 14 novel populer yang ditulisnya laris manis di pasaran. Salah satu buku yang paling terkenal adalah “Triple Door” yang terjual lebih dari dua juta kopi. Novel berkisah tentang pengalaman masa remajanya yang ditekan keluarga dan sekolah itu menjadi buku paling laris dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di China. Han juga dikenal sebagai pembalap mobil yang kerap memenangi lomba.
Ketika ditanya jika aktivitas menulisnya di blog dan majalah dilarang oleh pemerintah? “Saya akan menjadi pembalap yang hebat,” ucapnya. Kenapa memilih pembalap? “Saya tidak mau menjadi penulis yang mengangkat isu serius,” jawabnya. Padahal, Han mampu membeli mobil dari keuntungannya menulis buku.
Han memang beruntung. Dia hidup di keluarga yang memberikan kebebasan berekspresi. Sang ayah, seoang editor harian lokal dan ibunya bekrja di sebuah badan pelayanan sosial. “Ibu saya memberikan inspirasi bagaimana kita memberikan apreasiasi kepada orang-orang yang termarjinalkan,” ujarnya.
Menurut Han, dirinya ingin mencapai kesuksesan dengan caranya. Ketika dulu SMA, dia mendapatkan nilai buruk pada tujuh mata pelajar, termasuk Bahasa China. Bahkan, dia sempat memutuskan untuk keluar dari sekolah.
Tapi, dia justru memenangkan kontes esai nasional, “New Concept” adalah judulnya. Novel “Triple Door” juga ditulisnya ketika masih sekolah. “Saya akan hidup dari royalti buku-buku ditulis,” ujarnya kepada kepada guru dan teman-temannya, seperti dikutip dari Telegraph. Semuanya pun tertawa dengan mimpi Han tersebut. Nasib baik berpihak pada Han, satu bulan kemudian, novelnya laris manis. Dia pun jadi miliader di usia sangat muda.
Musik juga dirambah Han. Debut albumnya bertajuk R-18 pada 2006 dan semua liriknya diciptakan sendiri. Pada 19 April 2009, Han meluncurkan toko buku online yang menjual karya-karyanya. “Saya pikir pemerintah China sangat kecewa dengan hadirnya internet. Mereka mengira bahwa internet seperti koran dan televisi yang kurang memberikan ruang interaksi. Tapi, mereka salah,” ujarnya. (andika hendra m)
Komentar
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut